PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DI DALAMNYA
Sering kita mendengar orang berkata ”sebaiknya hal itu dikomunikasikan terlebih dahulu”, ”itu diakibatkan karena adanya miss communication” dan sebagainya. Lalu, apa arti sesungguhnya dari komunikasi itu sendiri?. Banyak para ahli mendefinisikan komunikasi, namun secara garis besar yang dimaksud dengan Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.
Dalam proses penyampaian pesan tersebut, terdapat beberapa unsur di dalamnya, yaitu sumber/komunikator/pengirim pesan, pesan yang dipertukarkan, saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan, penerima pesan/komunikan, dampak/efek yang diakibatkan karena adanya pertukaran pesan, umpan balik/respon yang diberikan terhadap pesan yang diterima, serta gangguan/ noise yang mungkin muncul ketika proses komunikasi berlangsung.
Bila unsur-unsur tersebut menyatu dalam suatu kegiatan komunikasi, maka terbentuklah suatu proses komunikasi yaitu serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan dalam kurun waktu tertentu dan memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Namun demikian, tidak setiap proses komunikasi melibatkan semua unsur komunikasi. Tergantung pada konteks terjadinya komunikasi.
Opini 1 :
Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat/ide,
menyatakan perasaan, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain
dan Kemampuan untuk menyampaikan informasi/pesan dari Komunikator
ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan
umpan balik.Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi adalah
Komunikator, Pesan, Channel/Media, Komunikan dan Respon/Feedback.
MODEL- MODEL KOMUNIKASI
Model menurut Littlejohn adalah representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide. Model sering digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang terjadi dalam berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia. Tidak terkecuali peristiwa komunikasi.
MODEL adalah Representasi suatu fenomena baik nyata ataupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dalam fenomenan tersebut.
Dalam peristiwa komunikasi model digunakan untuk melihat faktor-faktor atau unsur-unsur yang terlibat dalam peristiwa komunikasi, struktur yang terjadi dalam peristiwa komunikasi dan peran yang dimainkan oleh masing-masing unsur.
Fungsi Model :
1. Melukiskan Proses Komunikasi
2. Menunjukan Hubungan Visual
3. Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komuni
Di dalam ilmu komunikasi sendiri ada tiga urutan kelompok model, yaitu: 1). Model dasar komunikasi, yang menggambarkan proses terjadinya peristiwa komunikasi,yaitu menggambarkan tentang unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dan bagaimana masing-masing unsur saling terkait membentuk suatu proses komunikasi. Adapun yang termasuk model dasar komunikasi adalah model komunikasi intra pribadi dan antar pribadi dari Barnlund; model komunikasi linear dari Lasswell: model komunikasi sirkuler dari Osgood dan Schramm; model komunikasi Gerbner; Model komunikasi Riley and Riley; model komunikasi Newcomb; model komunikasi Shanon dan Weaver; model komunikasi DeFleur; 2). Model pengaruh komunikasi, yaitu model yang menggambarkan bagaimana upaya komunikator dalam mempengaruhi khalayak agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Yang menjadi titik perhatian dari model ini adalah pihak komunikator atau sumber penyampai pesan. Adapun termasuk dalam model pengaruh komunikasi antara lain: model stimulus respon dari Dew Flerur; model pengaruh psikkologis TV dari Comstock; model komunikasi dua tahap dari Katz dan Lazarsfeld; model spiral kehening dari Noelle-Neumann; 3). Model dampak komunikasi, dengan fokus utama pada dampak dari suatu peristiwa komunikasi. Model ini menggambarkan bagaimana akibat atau dampak yang terjadi pada diri khalayak setelah khalayak diterpa suatu pesan komunikasi. Dampak yang ditimbulkan bisa hanya sekedar terbentuknya pengetahuan (kognitif) khalayak, bisa sikap (afektif) khalayak, atau bahkan sampai terjadi perubahan perilaku ( konatif) pada diri khalayak.
MODEL - MODEL KOMUNIKASI diantaranya :
Model HAROLD LASSWELL
Mengemukakan tentang bentuk komunikasi yang mengandung unsur-unsur :
Who (Siapa), Say What (Mengatakan Apa), In Which Channel (Menggunakan saluran apa), To Whom (Untuk siapa), With What Effect (Dengan efek apa)
ini dikenal model matematika komunikasi untuk menjawab pertanyaan "apa yang terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan hingga diterima?"
Mengasumsikan bahwa dalam proses komunikasi, pesan yang dikirimkan = pesan yang diterima.
Model komunikasi Shannon-Weaver
digambarkan sebagai sebuah proses linier, searah, menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini terdiri dari lima fungsi yang ditampilkan dan terdapat sebuah faktor disfungsi yaitu gangguan (noise).
Model Berlo
berdiri dari empat elemen, yaitu sumber (source/S), pesan (message/M), saluran (channel/C) dan penerima (receiver/R). Dari keempat komponen inilah model Berlo juga sering disebut sebagai model SMCR.
Keunikan Berlo adalah dalam mendefinisikan saluran komunikasi dengan kelima panca indera manusia sebagai saluran komunikasi.
Kemudian, ia juga memperluas elemen sumber dan penerima. Berlo meletakkan komponen-komponen seperti ketrampilan komunikasi (communication skills), sikap (attitude), knowledge (pengetahuan), sistem sosial (social system) dan budaya (culture).
Model Schramm
menekankan pada perilaku para pelaku utama dalam proses komunikasi.
Pada model Schramm, tidak membedakan antara fungsi pada komunikator dan receiver. Menggambarkan bagian-bagian itu sebagai sesuatu yang sama, menganggap keduanya memiliki fungsi-fungsi yang sama, yaitu fungsi encoding, decoding dan interpreting. Fungsi encoding sama dengan fungsi transmisi, sedangkan fungsi decoding sama dengan fungsi receiving.
Pendekatan dengan model sirkuler ini berbeda dengan model komunikasi linier yang tradisional, yang secara jelas memisahkan peran pengirim dan penerima. Sebaliknya, pada model ini pengirim dan penerima dapat bergantian memainkan peran.
Model konvergen,
pengertian bersama disebut sebagai hasil akhir dalam proses komunikasi. Wujud lingkaran juga mengandung pengertian bahwa betapapun banyaknya informasi yang saling digunakan bersama oleh para peserta (dalam bentuk mengutarakan pendapat masing-masing), namun mereka hanya dapat sampai saling berhampiran saja. Mereka tidak akan pernah sepenuhnya memahami makna pihak lainnya. Bila ingin memahami pihak lain secara sempurna, diperlukan pengalaman hidup yang mutlak sama. Dan hal ini tentu saja mustahil.
Esensi komunikasi dalam model
* Model-model komunikasi memiliki perkembangan yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan ilmu dan penelitian komunikasi.
* Menggambarkan proses komunikasi secara beragam baik yang bersifat linier, sirkuler ataupun interaksional dan konvergen.
* Keberagaman model dan proses komunikasi di dalamnya memperlihatkan sifat prosesual dan dinamisnya proses komunikasi.
INFORMASI
Informasi merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap hari kita selalu bertukar informasi dengan keluarga kita, teman kita, maupuhn relasi kerja kita. Pada saat tertentu kita berperan sebagai sumber informasi, tetapi pada saat lain kita bisa berperan sebagi penerima informasi. Lalu, apakah yang dimaksud dengan informasi tersebut?. Ada tiga kelompok pandangan yang memberi definisi pada informasi, yaitu:
1. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai fakta atau data.
Pandangan ini menganggap informasi sebagai material yang bisa dipindahkan. Sebagai contoh: di pintu ruang praktek seorang dokter tertulis informasi bahwa dokter praktek setiap hari X pada jam Y, sehingga dengan adanya informasi tersebut para pasien menjadi tahu bahwa dokter tersebut hanya praktek pada hari dan jam sebagaimana tertulis di papan informasi. Dari contoh di atas terlihat bahwa kalimat “dokter praktek setiap hari X pada jam Y ” menjadi informasi yang sifatnya material. Penekanan dari contoh di atas lebih ke pada proses pendistribusian informasi.
2. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai makna data
pandangan ini mendefinisikan informasi sebagai arti atau maksud dari sesuatu data. Dalam hal ini, masing-masing orang bisa memiliki penafsiran yang berbeda tentang arti atau maksud suatu data. Penafsiran terhadap suatu data dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang terhadap data, latar belakang disiplin ilmu dan latar belakang budaya. Sebagi contoh: Asep mengajak Ujang dan Joko untuk makan di rumahnya, Ujang menjawab atos makan. Karena Asep dan Ujang orang Sunda maka Asep tahu makan dari atos adalah sudah makan. Namun sebaliknya Joko yang orang Jawa memaknai istilah atos sebagai gambaran sesuatu yang keras, maka Joko cukup kaget mendengar ucapan Ujang. Dari contoh di atas tampak bahwa “atos” menjadi informasi yang yang lebih menekankan pada makna dari informasi tersebut. dalam hal ini, “atos” dimaknai berbeda oleh individu-individu yang terlibat dalam percakapan.
3. pandangan yang mendefinisikan informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidak pastian, untuk itu perlu diberi alternatif pilihan informasi. Sebagai contoh: Issu adanya lemak babi pada salah satu produk makanan favorit Amir membuat Amir cukup gelisah karena selama ini dia selalu mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, setelah pihak perusahaan makanan yang bersangkutan, pihak MUI dan pihak-pihak yang berkompeten dengan kasus tersebut memberikan informasi bahwa produk makanan tersebut bebas dari lemak babi maka Amir menjadi lega. Ilustrasi di atas menggambarkan peran informasi sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk mengatasi ketidak pastian. Kebingungan Amir teratasi dengan adanya informasi dari berbagai sumber.
Tugas 1 :
1). Suatu Informasi sebagai fakta atau data
Suatu Informasi sebagai fakta atau data dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung yang dapat dikirimkan/diterima melalui berbagai saluran dan informasi dapat di konseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik lain.
Contoh : Salah satu Restoran/tempat makan yaitu Hoka-Hoka Bento yang mengadakan promo HOKA DONBURI FESTIVAL mulai 1 Maret 2010 yang menyajikan menu makanan donburi yang berbeda-beda setiap harinya. Beda hari, beda menu donburi .... Ada Aja Alasan Ke Hoka Hoka Bento !
Senin : Tori Katsu Don ( Rp. 16.819'-* )
Selasa : Gyu Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Rabu : Suteku Don ( Rp. 16.819'-* )
Kamis : Tori Soboro Don ( Rp. 16.819'-* )
Jum'at : Gyu Don ( Rp.20.455,-* )
Sabtu & Minggu : Tempura Don / Gyu Don ( @Rp.20.455,-*)
2). Suatu informasi sebagai makna data
Penggunaan Informasi untuk menunjukkan makna data, Setiap orang dapat berbeda dalam menafsirkan sesuatu. Banyak hal yang mempengaruhi diantaranya tingkat pengetahuan, latar belakang disiplin ilmu seseorang, nilai budaya.
Contoh :
Seseorang yang mempunyai banyak pengetahuan terhadap sesuatu objek, semakin besar kemungkinannya memperoleh informasi dari objek (data) tersebut, Misalnya Seseorang yang tidak mengerti statistik , tabel-tabel angka dalam sebuah buku mungkin hanya dianggap sebagai penghias halaman dan memusingkan. Tetapi bagi ahli statistik, table itu mengandung banyak sekali informasi bahkan termasuk informasi yang belum ditulis dalam bentuk kalimat dalam buku tersebut.
Contoh lainnya berkaitan dengan nilai budaya:
Kata “Dahar” dalam bahasa sunda mengandung arti Makan dan merupakan Kata yang sangat kasar untuk digunakan, sedangkan dalam bahasa jawa kata Dahar mengandung arti Makan, dan merupakan kata yang sangat halus untuk digunakan.
3). Suatu Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian
Suatu Informasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan sejumlah alternative pilihan yang tersedia.
Contoh :
Wulan adalah seorang gadis yang sangat terbiasa menggunakan Make up dan menggunakan salah satu produk kosmetik yang sangat dia percaya Namun, Beberapa hari kemudian terdengar Issu adanya beberapa Kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang digunakan dalam kosmetik. Saat itu timbul rasa gelisah, bingung namun Setelah, adanya pengumuman bahwa ada daftar kosmetik yang ditarik dari peredaran oleh BPOM dan salah satunya adalah Produk kosmetik yang biasa digunakan olehnya, barulah Wulan percaya bahwa memang produk yang dia pakai sangat berbahaya.Penggunaan bahan tersebut dalam sediaan kosmetik dapat membahayakan kesehatan dan dilarang digunakan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya dalam Kosmetik dan Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik.
KOMUNIKASI NON-VERBAL
Komunikasi non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi, yang pada umumnya digunakan untuk memperkuat ata memperjelas pesan-pesan verbal. Sebagai contoh: Tuti meyampaikan informasi kepada Ana, sahabatnya, bahwa dia telah putus dengan pacarnya, selama menyampaikan informasi tersebut air mata tuti selalu teruari, sehingga Ana tahu bahwa tuti sangat sedih atas kondisinya saat ini. Airmata yang dikeluarkan Tuti merupakan bentuk komunikasi nonverbal yag mengindikasikan bahwa dia sangat sedih.
Dari ilustrasi di atas tampak bahwa komunikasi non verbal tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan komunikasi yang kita lakukan. salah satu bentuk kegiatan komunikasi, komunikasi non verbal memiliki ciri:
1. selalu ada dalam kehidupan nyata sehari-hari. Artinya bahwa setiap gerak kehidupan kita selalu didiringi dengan kegiatan komunikasi non verbal. ekspresi wajah kita, gaya bicara kirta, gerakan tangan dan kaki kita semuanya menggambarkan kegiatan komunikasi non verbal.
2. tidak mungkin tidak kita komunikasin. Hal tersebut menunjukkan bahwa direncanakan atau tidak, disengaja atau tidak komunikasi non verbal selalu kita komunikasikan.
3. terikat oleh budaya. Artinya bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi oleh budaya dari masing-masing orang yang melakukan kegiatan komunikasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan makna antara satu orang dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda terhadap suatu perilaku non verbal. sebagai contoh anggukan kepala bagi orang Indonesia diartikan sebagai tanda setuju, sedangkan angguukan kepala pada orang jepang diartikan sebagai tanda penghormatan.
4. dapat mengungkapkan perasaan dan sikap seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi non verbal bisa mewakili seseorang dalam mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya yang mungkin tidak terungkap melalui pesan verbal. misalnya kita sedang marah dengan teman kita, namun kita tidak berani mengatakannya hanya raut muka kita yang tampak cemberut.
5. memodifikasi pesan verbal. dalam hal ini komunikasi nverbal diartikan sebagai penguat atau pelengkap komunikasi. Misalnya kita berkata pada anak kita “ Ibu marah sekali melhat perilakumu seperti itu” ketika kita mengatakan hal tersebut diiringi intonasi yang keras, sehingga anak kita tahu bahwa ibunya benar-benar sedang masrah
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Dalam aktivitas komunikasi kita sehari-hari tanpa disadari sering kita melakukan kegiatan komunikasi antar pribadi. Percakapan kita dengan orang tua mengenai mahalnya beaya kuliah; percakapan kita dengan teman kuliha mengenai sulitnya memahami materi perkuliahan dan sebagainya merupakan contoh-contoh dari kegiatan komunikasi antar pribadi yang kita lakukan. Namun, meskipun hampir setiap hari kita melakukan komunikasi antar pribadi apakah kita tahu bahwa komunikasi antar pribadi yang kita lakukan berjalan dengan efektif?. Sebagai contoh: Amir mengeluh kepada teman kuliahnya tentang sulitnya membagi waktu antara kuliah dengan bekarja, ternyata teman kuliah Amir malah menanggapi dengan menceriterakan kesuksesan dia di tempat kerja maupun dalam menjalankan proses perkuliahan. Mendengar tanggapan dari temannya spontan Amir menghentikan ceriteranya dan segera mengakhiri percakapan dengan temannya tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi yang Amir lakukan tidak berjalan secara efektif. Lalu bagaimanakah agar komunikasi antar pribadi yang kita lakukan dapat berjalan secara efektif
Dalam modul 5 dijelaskan bahwa ada banyak sifat yang diperlukan untuk mencapai efektivitas komunikasi antar pribadi. Menurutperspektif humanistik efektifitas komunikasi dapat tercapai bila di antara orang-orang yang telibat dalam komunikasi antara pribadi memiliki sifat::
1. keterbukaan, yaitu mau membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta mau menanggapi pendapat orang lain
2. empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut
3. perilaku suportif, yaiktu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian
4. perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.
5. kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam komunikasi tersebut.
Sedangkan perspektif pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi memiliki sifat:
1. yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain
2. kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan
3. manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
4. perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.
5. orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Dari dua pandangan di atas dapat disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interaktif adalah adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima, memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita lakukan dapat berjalan secara efektif.
Opini 5 :
Setiap manusia pada hakikatnya sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini di karenakan, manusia memiliki sifat untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Jika tidak menggunakan komunikasi antar sesamanya, maka manusia itu akan terisolasi dari dunia yang semakin canggih dan modern ini. Para pakar komunikasi menyebutkan, kebutuhan manusia untuk berkomunikasi di dasari atas dua kebutuhan, yaitu, kebutuhan untuk melangsungkan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Namun, dari sisi negativnya masih banyak Media yang tidak dapat menempatkan posisinya dan agak menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan budaya yang sudah melekat pada suatu daerah. Contoh Media Tv yang menayangkan tayangan yang tidak seharusnya di publish contohnya seperti kekerasan, Sinetron dll. Karena akan mempengaruhi Psikologis dan Prilaku seseorang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya Harus adanya mediawatch yang mengontrol tayangan kekerasan di Indonesia. Lembaga ini tentunya bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. KPI harus lebih ketat mengawasi program siaran di seluruh stasiun televisi Indonesia. Terimakasih.
Tugas 2 :
Kebutuhan kita akan hiburan, informasi dan pendidikan dapat terpenuhi dengan hadirnya berbagai media massa baik media cetak, atau media elektronika seperti Koran, majalah, Tv, Radio, dll.
Sifat Empati dan Simpati mempunyai beberapa persamaan. Karena, kedua sifat ini saling berhubungan dalam factor interaksi yang tentunya terjadi karena adanya komunikasi yang berlangsung pada seseorang baik secara verbal/ non verbal atau secara langsung dan tidak langsung.
Dari hal tersebut akan ada persamaan yaitu dalam hasil/efek yang terjadi yang diakibatkan dari komunikasi. Contohnya seseorang akan mau belajar memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan walaupun dalam hal ini ada perbedaan yaitu tingkatannya.
Pada dasarnya Simpati hanya turut merasakan sesuatu dan perasaan itu timbul atas dasar penilaian perasaan sedangkan,Empati merupakan simpati yang terlalu mendalam yang dapat mempengaruhi keadaan fisik dan psikologi/kejiwaan seseorang. Empati terjadi jika diawali dengan adanya simpati.
Empati memerlukan kerjasama antara kemampuan menerima, memahami secara kognitif dan afektif.
Dalam Empati kita harus mempunyai kemampuan mengindera perasaan seseorang sebelum yang bersangkutan mengatakannya.
Contoh : Seseorang perokok aktif, jika ia memiliki bahkan menerapkan Empati , ia akan menyadari bahwa orang yang hadir disekitarnya tidak semuanya menyukai rokok dan ia akan mampu merasakan betapa tidak nyamannya karena asap rokok yg begitu mengganggu&berbahaya. Pada saat itulah ia dapat mengambil suatu keputusan atas pemahaman dan perasaan dirinya. ia akan menyadari dan bisa bersikap toleran atau menghargai perasaan orang lain sewaktu ia berada di tempat umum , misalnya ruang rapat, kantor, kampus, sekolah, dll, sehingga ia tidak akan merokok atau mematikan rokoknya ketika ada teman yang datang.
Ragam dan Tingkatan Efek Komunikasi
Untuk mengetahui secara umum efek apa saja yang dihasilkan dari suatu program komunikasi dapata dirinci dalam beberapa tahapan berikut:
Secara umum efek dari komunikasi termasuk yang menggunakan media massa meliputi tiga aspek: kognitif, afektif, dan konatif.
1) Efek kognitif terjadi pada tingkat pengetahuan; jika khalayak telah menerima suatu pesan, maka mereka menjadi tahu mengenai apa yang disampaikan kepadanya. Inilah efek komunikasi yang paling dasar; dan hampir dapat dipastikan bahwa komunikasi selalu menghasilkan efek kognisi sesuai tingkat intelektualitas para penerimanya.
2) Efek afektif terjadi pada tingkat perasaan. Lazimnya, efek ini terjadi setelah efek kognisi. Setelah khalayak paham mengenai apa yang terkandung dalam pesan yang diterimanya, akan muncul dalam diri mereka perasaan tertentu, misalnya rasa suka atau tidak suka, terhadap isi pesan tersebut. Efek ini antara lain tergantung dari isi dan susunan pesan yang mereka terima.
3) Efek konatif atau psikomotorik terjadi pada tingkat tingkah laku. Sesudah khalayak tahu dan menetapkan perasaan tertentu terhadap objek yang dibicarakan, maka mereka akan melakukan tindakan tertentu. Banyak faktor yang ikut mendukung atau menghambat terjadinya efek psikomotorik ini, baik faktor fisik (material) maupun non-fisik (immaterial).
Sebagai ilustrasi, jika khalayak telah menerima pesan pentingnya imunisasi folio untuk para balita, maka setidaknya mereka akan menyadari (efek kognisi) akan pentingnya imunisasi folio. Bagi kalangan awam, pengetahuan tentang imunisasi folio mungkin hanya sebatas pencegahan penyakit folio secara fisik. Tetapi bagi yang pengalamannya lebih luas, pesan imunisasi folio itu juga bisa dikembangkan untuk mencegah penurunan kecerdasan otak si anak; menghindari beban ekonomi dan sosial keluarga dan si anak; dan yang paling penting untuk menghindari terjadinya generasi yang invalid.
Jika isi dan susunan pesannya sanggup menarik minat khalayak, maka akan timbul efek afektif. Khalayak akan menyimpulkan bahwa imunisasi itu penting. Karenanya akan timbul sikap setuju dalam diri mereka terhadap imunisasi folio. Namun bagaimana khalayak akan melaksanakan imunisasi para balitanya? Hal ini antara lain tergantung pada situasi dan kondisi yang mendukung ke arah tindakan itu. Karena kegiatan ini merupakan program pemerintah yang tak memerlukan biaya dari masyarakat (gratis) maka hampir semua orang tua yang memiliki balita mengimunisasi balitanya. Seandainya mesti bayar, besar kemungkinan hanya sebagian kecil orang tua yang mengimunisasi balitanya.
Prinsip Homophily dalam Kegiatan Komunikasi Antar Budaya
Amir adalah seorang penyuluh keluarga berencana yang berasal dari pulau Sumatera. Amir ditugaskan oleh kantornya untuk melakukan kegiatan penyuluhan keluarga berncana pada masyarakat pedesaan di wilayah Jawa. Sebagai orang Sumatera, Amir terbiasa berbicara secara terus terang, tanpa basa-basi disertai dengan intonasi suara yang cukup keras. Hal tersebut sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Sumatera dan tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu. Namun ternyata ketika Amir melakukan penyuluhan pada masyarakat diwilayah Jawa, Amir menemui banyak kendala. Masyarakat di mana Amir melakukan penyuluhan menolak kedatangan Amir dan tidak mau mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan Amir. Menurut informasi yang diperoleh, masyarakat tersebut tidak menyukai gaya bicara Amir yang dirasa kurang halus dan terlalu terus terang.
Dari ilustrasi di atas tampak bahwa latar belakang budaya sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan komunikasi. Untuk itu penting kiranya bagi para pelaku komunikasi untuk memahami komunikasi Antar Budaya agar tidak terjadi konflik dan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Langkah yang bisa diambil untuk memecahkan masalah yang muncul sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi adalah dengan menggunakan prinsip homophily.
Karena dengan menerapkan prinsip homophily akan dapat menciptakan suasana akrab di antara sumber dan khalayak. Bila bahasan tentang prinsip homophily ini kita kaitkan dengan contoh ilustrasi di atas, maka sebaiknya sebelum Amir melakukan kegiatan penyuluhan, Amir terlebih dahulu belajar bahasa jawa, berlatih berbicara halus dan berlatih hal-hal yang menjadi adat dan kebiasaan orang Jawa. Dengan demikian ketika Amir memulai kegiatan penyuluhannya tersebut, Amir telah memahami dan bisa menerapkannya dalam keiatan penyuluhan yang dilakukannya
Namun, apabila kita tetap tidak bisa menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat meskipun kita telah berusaha untuk mempelajarinya, maka prinsip homophily juga bisa digunakan dengan cara melibatkan pemuka pendapat atau tokoh masyarakat setempat untuk menyampaikan pesan-pesan yang kita buat. Dalam hal ini pemuka pendapat berperan sebagai komunikator (penyampai pesan).
NOTE :
PENGARUH BUDAYA DLM KOMUNIKASI
* Perbedaan Budaya akan mempengaruhi keefektifan dlm berkomunikasi
* Perbedaan Bahasa dapat pula mempengaruhi keefektifan komunikasi
PERAN BAHASA DLM KOMUNIKASI
Bahasa menurut Collins Cobuild adalah suatu sistem komunikasi yg terdiri dari seperangkat bunyi & lambang tertulis yg digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah tertentu untuk berbicara dan menulis
Bahasa adalah :
* Sistem lambang/tanda berupa macam-macam bunyi dipakai orang utk melahirkan pikiran/perasaan
* Perkataan-perkataan yg dipakai oleh suatu bangsa
* Percakapan, perkataan yg baik, sopan, tingkah laku yg baik (Purwadarminta)
Fungsi Bicara dalam Kehidupan
1. Sebagai alat melahirkan berbagai perasaan
Contoh : Ungkapan kasih sayang,rasa kagum, heran,senang dsb.
2. Sebagai alat komunikasi; memperlancar pergaulan,melahirkan gagasan, ide, kreatifitas, menambah pengetahuan dsb.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KELANCARAN/HAMBATAN BERKOMUNIKASI :
* Pengetahuan
* Pengalaman
* Intelegensi
* Kepribadian
* Budaya
* Biologis;
* kelainan mulut, gagap, cadel
MACAM-MACAM BERBICARA
Dari segi Jarak; bicara langsung (face to face) dan tidak langsung
Dari segi sarana; Bicara melalui surat, tlp, radio, TV, E-Mail/Internet
Dari segi Tujuan; Bicara dlm seminar, raker, kampanye
Dari segi kedinasan; bicara soal kedinasan,
Dari segi bahasa; Tinggi rendahnya nada suara
Dari lawan bicara; satu lawan satu, satu lawan Kelompok
Dari segi hirarchi; atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan
Dari segi pertumbuhan; sesuai perkembangan
CIRI-CIRI KOMUNAKSI TDK EFEKTIF
Bertele-tele
Malu-malu
Marah-marah
Maksud yg disampaikan tdk jelas
Tersembunyi maksud pesan
Non verbal
Satu arah
Tidak responsive
Tidak nyambung
Tidak terbuka
TEKNIK BERKOMUNIKASI YG EFEKTIF
* Mendengar dengan aktif
* Trampil dalam berbicara
* Gaya bicara
* Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.
Menciptakan Hubungan Baik
* Menggunakan diskripsi/gambaran
* Berorientasi pada pemecahan masalah
* Spontanitas, jujur
* Empaty
* Meningkatkan komunikasi
Jarak Individu Dlm Komunikasi (Allan Pease, 1981) :
* The Intimate Zone (Jarak Komunikasi 6-18 inc/15-45cm), Bicara dengan teman dekat
* The Personal Zone (jarak Komunikasi 18-48 inc/45-120cm), Bicara keg. Sosial dengan Teman yg kita kenal baik
* The Sosial Zone (Jarak Komunikasi 4-12 feet/1,5-3,5m, Bicara dengan orang asing
* The Public Zone (Jarak Komunikasi >12 feet/diatas 3,5m), Bicara dengan pendengar Kelompok.
Posting Komentar