A. PENGERTIAN
ADMINISTRASI
Administrasi pengertian sehari-hari sering disamakan dengan tata usaha,
yailu berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau
hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.
Penjelasan di atas adalah definisi administrasi dalam arti sempit yang
masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu contoh, sebuah
koran/majalah/tabloid membubuhkan alamatnya dengan “Kantor redaksi Administrasi”. Yang dimaksud oleh
lembaga pers di atas lak lain adalah tata usaha. Definisi administrasi
terkadang dipersempit lagi dan disamakan dengan keuangan. Misalnya seorang
pegawai kantor berucap “bereskan dulu urusan
administrasimu” yang dimaksud dengan administrasi oleh si pegawai adalah keuangan. –
Definisi administrasi secara luas adalah :
1. Suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok.
negara atau swasta, militer atau sipil, besar atau kecil dan sebagainya.
2. Perencanaan, pengorganisasian,
memberikan komando, koordinasi dan mengadakan pengawasan.
3. Kegiatan suatu kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyeiesaikan
tujuan bersama.
4. Bimbingan. kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok
individu terhadap tercapainya tujuan bersama.
1. Bekerja menurut tata
tertib tata usaha.
2. Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
Tampaknya terjadi kontradeksi dalam pengertian administrasi tersebut,
tetapi dari uraian-uraian itu dapat ditarik kesimpulan makna yang terkandung
dalam administrasi, yaitu :
1. Adanya usaha atau
aktivitas kelompok manusia yang terdiri dari 2 orang atau lebih.
2. Adanya organisasi atau
wadah kerjasama.
3. Adanya perencanaan, bimbingan, kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan.
3. Adanya perencanaan, bimbingan, kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan.
4. Adanya tujuan.
5. Peralatan dan
perlengkapan.
C. MACAM-MACAM ADMINISTRASI
Dari segi perkembangannya, administrasi dapat dibagi atas dua bagian besar,
yaitu administasi negara dan niaga.Administrasi negara ialah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara
dalam usaha mencapai tujuan negara.
Administrasi niaga ialah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang
dan/atau jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut di tangan konsumen.
D. DEFINISI MANAJEMEN
Definisi manajemen dapat diartikan sebagai berikut:
1. Ketatalaksanaan proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu.
2. Kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
3. Segenap perbuatan
menggerakkan sekelompok orang dan Menggerakkan fasilitas dalam suatu usaha
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Memahami berbagai definisi manajemen tersebut dapat ditaril( kesimpulan bahwa pada pokoknya manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang lain. Dan dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti daripada administrasi, karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada administrasi. Dengan perkataan lain dikatakan bahwa administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan.
Apabila dilihat dari segi fungsional administrasi mempunyai dua tugas
utama, yakni:
1. Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai.
2. Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi.
Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam
batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
Ungkapan tersebut jelas menunjukan bahwa administrasi lebih luas dari pada
manajemen.
E. HUBUNGAN ANTARA ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN
Sebagaimana telah diuraikan di atas, administrasi adalah proses
penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja
dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai bila ada
orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan
kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada
manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari
orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang
menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan
kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Keterkaitan di atas dapat dianalogikan—meski tidak seluruhnya
tepat—seandainya pembaca akan membeli buah rambutan. Pertama kali yang terlihat
adalah kulit luar yang berwama hijau atau merah. Jika kulitnya dikupas maka
didapati daging rambutan yang berwarna putih kalau dagingnya sudah dimakan maka
akan terlihat intinya yang disebut biji rambutan.
Demikian pula manajemen, maka yang pertama disoroti adalah kulit luamya
yaitu “Admmistnisi” Kedua dagingnya yaitu “manajemen” selanjutnya adalah bijinya yaitu “kepemimpinan”
F. FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Telah diketahui bahwa pada dasamya administrasi berfungsi untuk menentukan
tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum, sedangkan manajemen
berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai
tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. Tugas-tugas itulah yang
biasa disebut/diartikan sebagai fungsi-fungsi administrasi dan manajemen.
Hingga kini para sarjana belum mempunyai kata sepakat yang bulat tentang
fungsi-fungsi administrasi dan manajemen itu, baik ditinjau dari segi
klasifikasinya maupun terminologi yang dipergunakan.
Menurut Prof Dr Sondang P Siagian MA dalam bukunya “Fungsi-fungsi managerial” dan “Filsafat Administrasi” rimgsi-fungsi
administrasi dan manajemen itu ialah :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pemberian Motivasi (Motivating)
4. Pengawasan (Controling)
5. Penilaian (Evaluating)
Fungsi-fungsi tersebut mutlak harus dijalankan oleh administrasi dan
manajemen. Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi itu akan
mengakibatkan lambat atau cepat matinya organisasi.
A. Perencanaan (Planning)
Planning dapat didefmisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan Yang telah ditentukan.
Pengertian tersebut menunjukan bahwa perencanaan merupakan fungsi
administrasi dan manajemen yang pertama. Alasannya ialah bahwa tanpa adanya
rencana, maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
dalam rangka usaha oencapain tujuan. Perencanaan menjadi fungsi pertama karena
ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya.
Salah satu cara yang paling mudah dikemukakan dalarn penyusunan rencana
adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan
jawaban terhadap enam pertanyaan. yaitu :
a. What(Apa)
d. How (Bagaimana)
b. Where (Dimana)
e. Who (Siapa)
c. When (Kapan)
f. Why (Mengapa)
Pertanyaan tersebut menjadi:
1. Apa kegiatan-kegiatan
yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya ?
2. Dimana
kegiatan-kegiatan tertentu dijalankan? Pertanyaan ini mencakup letak bangunan
organisasi yang hendak didirikan, tata ruang yang disusun, tempat sumber tenaga
kerja.
3. Kapan
kegiatan-kegiatan tertentu hendak dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa dalam
rencana hams tergambar sistem prioritas yang dipergunakan, penjadwalan waktu
dan hal-hal yang berhubungan dengan faktor waktu.
4. Bagaimana cara
melaksanakan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya tujuan ? Yang dicakup oleh pertanyaan ini menyangkut soal
sistem dan tata kerja, standar yang hams dipenuhi, cara pembuatan dan
penyampaian laporan, cara menyimpan dokumen dan lain-lain.
5. Pertanyaan “siupa” berarti diketemukannya jawaban dalam rencana tentang
gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab.
6. Secara filosofis,
pertanyaan yang terpenting di antara rangkaian pertanyaan ini ialah pertanyaan “mengapa”.Terpenting karena pertanyaan ini ditunjukan kepada
kelima pertanyaan yang mendahuluinya. Jika kelompok pimpinan dapat memuaskan
dirinya atas jawaban-jawaban yang diperoleh terhadap keenam pertanyaan itu,
akan terciptalah suatu rencana yang baik.
B. pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Definisi tersebut menunjukan
bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama ke arah
pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian adalah
suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian sebagai fungsi administrasi
dan manajemen ditempatkan sebagai fungsi kedua, mengikuti fungsi perencanaan.
Juga terlihat dalam definisi itu bahwa pelaksanaan fungsi pengorganisasian menghasilkan
suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang bulat.
Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen terlihat penting apabila
diingat bahwa bergerak tidaknya organisasi ke arah pencapain tujuan sangat
tergantung atas kemampuan manusia dalam organisasi menggerakan organisasi itu
ke arah yang telah ditetapkan.
C. Penggerakan (Motivating)
Penggerakan ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para
bawahan sedemikan rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
“Motivating” secara implisit berarti bahwa pimpinan organisasi berada di tengah-tengah
para bawahannya dan dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instuksi,
nasehat dan koreksi jika diperlukan.
Pelaksanaan fungsi “Motivating” dalam organisasi dapat
dijalankan dengan baik dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Jelaskan tujuan
organisasi kepada setiap orang yang ada dalam organisasi.
2. Usahakan agar setiap
orang menyadari, memahami serta menerima baik tujuan tersebut.
3. Usahakan agar setiap
orang mengerti struktur organisasi.
4. Tekankan pentingnya
kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
5. Perlakukan setiap
bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.
6. Berikan penghargaan
serta pujian kepada bawahan yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada
orang-orang yang kurann mampu bekerja.
7. Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalain organisasi tujuan
pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal-maksimalnya.
D. Pengawasan (Controling)
Pengawasan ialah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dari definisi
ini jelas terlihat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara perencanaan
dan pengawasan.
Artinya bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan kedua belahan mata uang
yang sama. Jelas bahwa tanpa rencana pengawasan tidak mungkin dilaksanakan karena
tidak ada pedoman untuk melakukan pengawasan itu. Sebaliknya rencana tanpa
pengawasan akan berarti timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan atau
penyelewengan-penyelewengan yang serius tanpa ada alat untuk mencegahnya.
Jelaslah kiranya bahwa pengawasan sangat menentukan peranannya dalam usaha
pencapaian tujuan. Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pengawasan itu mutlak
diperlukan karena manusia bersifat salah dan khilaf. Dus manusia dalam
organisasi perlu diamati, bukan dengan maksud untuk mencari kesalahannya
kemudian menghukumnya, akan tetapi untuk mendidik dan membimbing. Hal ini
kiranya sangat penting untuk diperhatikan karena para pemimpin dalam suatu
organisasi sering lupa bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang
ikhlas memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk
berbuat kesalahan. Hanya saja setelah kesalahan diperbuat, adalah menjadi tugas
pimpinan untuk memperbaiki kesalahan itu dengan jalan memberikan bimbingan
kepada bawahannya agar ia tidak mengulangi kesalahan yang sama, akan tetapi
berani untuk berbuat kesalahan yang lain.
Jika seorang bawahan selalu diancam dengan hukuman setiap kali ia berbuat
kesalahan, maka bawahan tersebut tidak akan berkembang karena dalam setiap
tindakannya ia akan selalu dikuasai oleh rasa takut. Akibatnya ia tidak akan
berani mempunyai prakarsa,
mengambil keputusan dan akhimya akan kehilangan kepercayaan pada dirinya
sendiri. Ini tidak boleh terjadi.
Kendati demikian perlu diperhatikan pula bahwa pernyataan diatas tidak
berarti bahwa seorang pimpinan tidak boleh menghukum bawahannya. Memang seorang
pimpinan dapat bertindak punitif jika seorang bawahan, meskipun telah berulang
kali dibimbing, terus menerus berbuat kesalahan yang sama.
Proses pengawasan pada dasamya dilaksanakan oleh administrasi , manajemen
dengan mempergunakan dua macam teknik, yakni:
1 pengawasan langsung (direct control)
2 pengawasan tidak langsung (indirect control)
Yang dimaksud pengawasan langsung ialah apabila pimpinan organisasi
mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan.
Sementara pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh.
Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan.
Laporan itu dapat berbentuk tertulis dan lisan.
Kelemahan daripada pengawasan tidak langsung ialah bahwa sering para
bawahan hanya melaporkan hal-hal yang positif saja Padahal, seorang pimpinan
yang baik akan menuntut bawahannya untuk melaporkan beberapa hal, baik yang
bersifat positif maupun negatif Karena kalau hanya hal-hal yang positif saja
yang dilaporkan, pimpinan tidak akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya.
Akibatnya dia akan mengambil kesimpulan yang salah. Lebih jauh lagi ia akan
mengambil keputusan yang salah.
Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik
apabila hanya bergantung kepada laporan saja, karena itu pengawasan tidak
langsung tidak cukup. Adalah bijaksana apabila pimpinan organisasi
menggabungkan teknik pengawasan langsung dan tidak langsung dalam melakukan
fungsi pengawasan itu.
E. Penilaian (evaluating)
Penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan
yang telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakekat dari penilaian adalah:
•• Penilaian ditujukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah
fase itu seluruhnya selesai dikerjakan. Berbeda dengan pengawasan yang
ditujukan kepada fase yang masih dalam proses pelaksanaan.
Penilaian bersifat korektif terhadap fase yang telah selesai dikerjakan.
Korektifitas yang menjadi sifat penilaian itu sangat berguna bukan untuk fase
yang telah selesai, akan tetapi untuk fase berikutnya. Artinya, melalui
penilaian harus diketemukan kelemahan-kelemahan sistem yang dipergunakan dalam
fase yang baru saja selesai. Juga harus diketemukan penyimpangan-penyimpangan
dan/atau penyelewengan-penyelewengan yang telah terjadi, tetapi lebih penting
lagi, harus diketemukan sebab-sebab mengapa kelemahan-kelemahan itu timbul,
juga harus diketemukan sebab-sebab mengapa penyimpangan-penyimpangan itu
terjadi.
Posting Komentar