Episode
Batak Night
Erik
Pandapotan Simanullang
(1301113860)
Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Riau
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi Siaran TV dan Film
LATAR BELAKANG
A. Penyiaran
Manusia sangat memerlukan media untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan kepada orang lain sebagai sarana komunikasi diantara mereka. Komunikator sebagai subjek pertama yang hendak menyampaikan pesan kepada objek (komunikan), dan yang saya maksud adalah kepada khayalak banyak atau massa musti memerlukan media sebagai alat transmisi supaya rangkaian pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan dan sehingga apa yang diharapkan oleh komunikator dapat tercapai sesuai harapan.
Siaran atau broadcast memiliki andil cukup tinggi dalam transmisi ini sehingga banyak komunikator; lembaga komunikator, menggunakan jasa media penyiaran ini, dimana komunikator sekaligus penggagas ide mengemas pesan kemudian dikirimkan baik secara verbal maupun nonverbal melalui saluran atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas dan banyak.
Adapun penyiaran (broadcasting) sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaraan atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (siaran radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, adalah proses yang pada akhirnya akan membentuk pendapat publik dari pesan yang disampaikan.
Dari segi bahasa (etimologi) penyiaran berarti proses, cara, dan perbuatan menyiarkan. Sedangkan arti istilah (terminologi) penyiaran menurut J.B. Wahyudi (1996) adalah: Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.
Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting yaitu semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi untuk dipancarkan luaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima radio atau televisi dengan atau tanpa alat bantu.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 mengartikan penyiaran atau broadcasting sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya yang dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Dengan ini penulis dapat mengartikan bahwa penyiaran adalah kegiatan atau proses transmisi informasi atau pesan yang berisikan ide, gagasan, pemikiran, dari satu titik; seseorang, produser, komunikator kepada audiens; khalayak masyarakat banyak melalui sarana pemancaran atau transmisi baik melalui darat, laut maupun antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang dipancarluaskan dan dapat diterima melalui pesawat penerima radio atau televisi.
B. Program Acara Televisi
Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah, melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantau divisinya. Acara yang bagus bisa ambruk karena kurang promosi dan juga bisa jatuh bila kualitas gambar on air-nya mengalami gangguan frekuensi seperti suaranya bergema atau gambarnya rusak. Namun, semuanya masih bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada penentuan Format Acara Televisi (Naratama, 2006:62).
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2006 : 63). Format acara televisi dibedakan menjadi 3, yakni:
Fiksi (Drama)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinatif kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Sebagai contoh, antara lain : drama percintaan, tragedi, horor, komedi, legenda, aksi, dan sebagainya.
Non-Fiksi
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui pengolahan imajinatif kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Format nonfiksi bukan merupakan runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara nonfiksi merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh : talk show, konser musik, variety show, dll.
Berita dan Olahraga
Sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent. Terbagi menjadi 3, yakni hard news, soft news, dan feature new (Naratama, 2006:65).
Dari format tersebut, didapat berbagai macam jenis program televisi. Berbagai jenis program ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yakni program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Selanjutnya, program informasi dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni berita keras (hard news), yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news), yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sedangkan program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yakni musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan.
Menurut Morissan (2008:297-218) dalam dunia televisi program acara tersebut terdiri dari:
1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Program informasi tidak harus program berita dimana presenter membacakan berita, tapi juga termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
2. Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.
3. Permainan atau Game Show
Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan.
C. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sebuah proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas. Dimana khalayak tersebut bersifat heterogen, tersebar, dan anonim. Pesan yang disampaikan diterima oleh khalayak secara serentak (Ardianto Erdinaya, 2004:31). Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin cetak ditemukan oleh Johan Gutenberg.
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasinya. Lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, studio film, penerbit buku atau majalah, PH dan lain-lain. Pesan yang dikomunikasikan komunikator kepada komunikan dalam komunikasi massa adalah bersifat umum (publik) karena ditujukan kepada khalayak umum atau mengenai kepentingan umum. Media massa menciptakan suatu situasi, dimana khalayak secara serempak (stimulaneous) dan serentak (instantaneous) bersama-sama pada saat yang sama memperhatikan pesan yang dikomunikasikan kepadanya.
Komunikasi pada komunikasi massa, yakni khalayak sasaran media massa bersifat heterogen yang berarti antara pembaca, pemirsa, pendengar atau penonton yang satu dengan yang lainnya berbeda jenis kelamin, usia, suku, ras, pekerjaaan, agama, pendidikan dan lain-lain. Proses komunikasi massa berlangsung satu arah (One way traffic communication) secara linier. Hal ini berarti prosesnya tidak menimbulkan umpan balik (feedback).
D. Televisi
Televisi merupakan media massa yang paling utama untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Hampir sebagian masyarakat memiliki televisi dirumahnya. Karna televisi mempunyai kelebihan pada pemberian informasi yang menggunakan gambar serta audio visual.
Karakteristik televisi antara lain: (Elvinaro dan Erdinaya, 2007: 137)
a. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan media penyiaran lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dilihat, disebut juga audiovisual.
b. Berpikir dalam gambar
Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. dan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga mengandung makna tertentu.
c. Pengoperasian lebih Kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
PERMASALAHAN
Jenis Program, Indonesia Lawak Klub (disingkat ILK) adalah sebuah program lawak yang disiarkan oleh Trans7. Konsep acara ini adalah mempertemukan para pelawak di Indonesia dan bergabung dalam satu forum diskusi dan membahas sebuah topik yang tengah menjadi isu terkini. Orang-orang yang biasanya melawak itu berkolaborasi membicarakan suatu masalah dan berusaha untuk memberikan solusi dengan versi yang menghibur. Acara ini merupakan parodi dari program diskusi Indonesia Lawyers Club yang disiarkan di tvOne. Jenis dari program yang saya pilih sebagai bahan analisa saya yaitu Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program hiburan ini dalam bentuk talkshow, talk show adalah suatu acara bincang-bincang yang menyampaikan beberapa informasi, diskusi dengan tema – tema tertentu dan biasanya diselingi beberapa isian menarik seperti musik, lawakan, kuis, dan lain-lain
Segmentasi, segmentasi progam ini menurut saya adalah setiap orang-orang yang lelah setelah seharian bekerja dan membutuhkan hiburan ditelevisi. Waktu dan jam tayang juga telah menjelaskan bahwa ini program ini ditujukan untuk remaja (dalam bimbingan) dan dewasa.
Isi program, dalam durasi 60 menit (kini 120 menit termasuk pariwara), Denny Chandra yang menjadi moderator akan mengundang 8-10 orang pelawak atau entertainer yang dikenal di Indonesia untuk menjadi panelis. Selain mendengarkan komentar dari para tamu, masyarakat pun diajak terlibat dengan menyampaikan pendapat mereka melalui video tape (atau VT) yang ditayangkan, lalu di akhir acara disampaikan melalui rangkuman kesimpulan oleh seorang notulen yang diperankan oleh Maman Suherman dari hasil pembahasan dari para tamu. Host atau pembawa acara Denny Chandra dengan tangkas mengarahkan acara tetap menghibur, dengan tema yang sedang aktual.
Kalau melihat program acara lawakan di Indonesia, menurut pendapat saya, banyak yang mulai garing dan tidak ada lucunya sama sekali. Justru saya jadi tertawa malu karena melihat penampilan mereka yang sangat tidak lucu, namun dibuat-buat seakan lucu. Geli jadinya. Saya berharap kelak akan tampil bermunculan komedian-komedian cerdas yang tidak hanya mengumbar kata-kata ‘bullying’, candaan slapstick, dan sebagainya itu sebagai bahan lawakan. Itu bukan lawakan cerdas. Atau yang sering mengeksploitasi penderitaan, kecelakaan, musibah orang lain sebagai bahan lawakan. Membuat orang tertawa di atas musibah orang lain. Menurut saya, itu semua akan menjadi amat sangat tidak lucu, dan tidak etis.
Bintang utama ILK adalah pembawa acara Denny Chandra, Komeng sebagai komeng-tator (plesetan dari komentator), dan Cak Lontong sebagai penyampai data hasil survei absurd. Ketiga orang itu di ibaratkan sebagai "segitiga jitu andalan" dalam acara ini. Acara TV di Trans 7 bergenre komedi setiap hari minggu malam ini, sudah berlangsung beberapa episode, jargon yang jujur dan nyeleneh “Menyelesaikan masalah tanpa solusi dan memberikan solusi tanpa ada masalah” benar-benar sesuai dengan hasil yang didiskusikan.
Indonesia lawak Klub sedikit mengobati acara lawak-lawakan yang dipaksakan dengan andalan lempar tepung, serta ejekan sesama pendukung acara, diskusi yang digulirkan mengalir lancar walau banyak tidak nyambung, tetapi tetap ada diskusi yang serius sesuai dengan temanya, artinya tetap ada informasi yang didapat para pemirsa TV.
PEMBAHASAN
Diawali kalimat pembuka ciri khas dari Indonesia Lawak Klub, "Mengatasi Masalah Tanpa Solusi, Indonesia Lawak Klub adalah satu satunya acara diskusi ditelevisi yang menghadirkan perdebatan panas namun cerdas, dan setiap masalah dikupas dengan lepas, tuntas dan tidak berkualitas. Indonesia Lawak Klub adalah program lawak yang isinya bikin ngakak terbahak-bahak sampai tersedak. Kadang pembicaraannya norak, panelisnya ada yang suka meledak-ledak dan notulennya botak."
Dalam satu episode, ILK mengumpulkan sekaligus banyak pelawak, bisa 8-10 komedian dari berbagai genre dan usia. ILK yang digawangi Denny Chandra sebagai host ini didukung penuh oleh si Komeng dan Cak Lontong, yang kayaknya sudah menjadi ‘pemain tetap’ di ILK. Di samping itu ada juga Fitri Tropica (Fitrop), Rico Ceper, Jarwo Kwat, Cici Panda (Cipan), sering juga diundang si Budi Anduk, Marwoto, dan Akbar. Para komedian yang diundang untuk tampil itu tidak sembarangan. Mereka semua adalah pelawak yang memiliki karakter, cerdas, dan berbeda tentunya. Memiliki karisma masing-masing.
Tim kreatif ILK kelihatannya berupaya untuk mendatangkan pelawak-pelawak dari berbagai generasi. Dan ILK ini sudah semestinya dijadikan bukan hanya sekedar program komedi biasa. Setiap pemain dituntut mampu mendekonstruksi sebuah masalah yang dijadikan tema. Semuanya harus mengalir normal, tanpa diatur-atur, dan dilakukan dengan cara pintar supaya semua guyonan serta kekocakan yang dihasilkan terlihat wajar namun tetap cerdas, serta berbobot. Tawa di acara tersebut, mengutip apa yang dikatakan Cak Lontong, dihasilkan dari "Mikir!"
Daftar Peserta Forum
Dalam episode Batak Night, dalam forum Indonesia Lawak Klub menghadirkan panelis-panelis yang akan membahas suatu masalah. Berikut daftar panelis yang mengisi forum Indonesia Lawak Klub:
Moderator / Pembawa Acara
· Denny Chandra
Notulen
· Maman Suherman
Panelis
· Cak Lontong, Komeng, dan Jarwo Kwat (Panelis Tetap)
· Judika Sihotang
· Ruhut Sitompul
· Boris Bokir
· Kartika Putri
· Ronald Surapradja
ILK memang bukan program komedi biasa. Setiap pemain atau komedian dituntut mampu membahas dan menyampaikan pendapat terhadap sebuah masalah yang dijadikan tema dengan sudut pandang yang berbeda. Itu harus dilakukan secara cerdas sehingga guyonan yang dihasilkan terasa pintar.
Trans7 rupa-rupanya melihat adanya peluang membobol pakem lawakan yang sudah tidak lucu lagi semacam itu. Kini mereka coba menawarkan sesuatu yang berbeda. Mereka coba menampilkan sesuatu yang lain. Boleh dibilang yang pertama di Indonesia. Apa itu? Itulah Indonesia Lawak Klub (ILK). Acara yang kini semakin diminati dan ratingnya terus naik. Saya saja yang menontonnya secara kebetulan, langsung kepincut. Sekarang, tiada hari tanpa ILK. Lihat saja, tadinya acara tersebut hanya tayang Sabtu dan Minggu itu, namun kini sudah mengisi seluruh slot prime time mulai hari Senin sampai Jumat pukul 21.30. Ini luar biasa.
Denny Chandra yang sangat piawai memoderasi atau mengarahkan forum ini tentunya sangat mendukung intensitas dan ‘suhu’ kelucuan dalam ‘ruang lawak’ ILK. Ia juga cerdas melihat sikon, tau mana waktu yang tepat untuk menyela serta meminta pendapat kepada setiap komedian yang hadir. Ia juga bisa tampil lucu sebagai host dengan tingkah tidak dibuat-buat tapi mengundang tawa. Perpaduan dengan gaya Komeng yang suka nyeletuk tentu menjadi amat pas. Apalagi, sebagai pamungkas kelucuan selalu hadir seorang Cak Lontong. Kelucuannya tidak diragukan lagi. Dengan cerdasnya ia dapat membuat seisi ruangan terpingkal-pingkal dengan ulah serta survey nggak beresnya itu.
Cak Lontong yang selalu tampil beda dengan segala macam data-data survey absurd ngejelimet namun kocak, membuat kita senyam-senyum setiap hari. Kang Maman adalah seorang notulen cerdas yang siap menutup setiap episode dengan berbagai rangkuman, kata-kata mutiara, dan wejangan bijak yang selalu mengena. Ada yang bertanya pada Kang Maman apakah hasil notulen itu sudah disiapkan sebelumnya? Kang Maman mengatakan bahwa semua hasil rangkuman dan notulen itu terbesit pada saat acara berlangsung, dan bukan disiapkan sebelumnya. Jadi murni muncul pada saat ILK berlangsung.
Terdapat pada point apa yang disampaikan narasumber kepada khalayak baik penonton distudio bahkan dirumah. Gimmic Ekspresi kebahagiaan, kebanggan, yang di sampaikan serta saran serta nasihat (advice point) dari masing-masing narasumber menjadi salah satu titik klimaks dari talk show ini.
Terakhir, Acara di tutup dengan sedikit ulasan pembahasan dari Notulen dari semua pembahasan, story dari narasumber menjadi sebuah kata-kata mutiara, dan dibarengi dengan credit tittle lalu di akhir ditambah dengan ciri khas punching line Denny Chandra pada acara Indonesia Lawak Klub.
Berikut Hasil Pembacaan dari Notulen mengenai Episode Batak Night :
Pertama-tama doa kami untuk seluruh pengungsi gunung Sinabung, semoga badai segera berlalu.
Inilah beberapa persepsi orang, tentang pemuda batak di perantauan:
Pertama dikatakan Boris begitu lihat tipe wajah petak-petak, suara tegas keras dan galak, orang akan langsung bertanya batak ya?, padahal Boris dan banyak teman-temannya yang batak, kesannya aja galak tapi hatinya Hello Kity, dengar lagu o'tano batak dan inang saja langsung mewek.
Kedua, sekalinya tau orang itu Batak pertanyaan berikutnya selalu margamu apa? atau langsung disapa “Horas bah he inang! he butet atau he ucok” tetapi pemuda batak diperantauan, begitu ketahuan marganya sering bengong kalau di tanya no berapa kau? padahal itu di tanyakan sesama batak untuk mengetahui silsilah di marganya di tarombonya dia nomer berapa. Ketika lagi nongkrong bawa gitar dan ketahuan batak, orang akan disuruh nyanyi padahal, tidak semua orang batak bisa nyanyi, Boris buktinya lagi.
Lalu begitu ketahuan masih kuliah, pasti dikira mahasiswa hukum karena selalu dipersepsikan pintar debat, mau jadi pengacara mengikuti jejak dua sahabat Ruhut sitompul dan Hotman paris.
Itulah presepsi tentang pemuda batak di perantauan, Ada 3 hal untuk mencapai suskes: Hamaroan (kekayaan), Hagabeon (kebahagian) dan diatas segalanya Hasangapon (kehormatan) dan 5 falsafah Batak yang kang maman dengar dari teman Bataknya, Hans Miller Banurea, mardebata (punya tuhan), maradat (punya adat), marpangkirimon (punya harapan), marpatik (punya aturan), marpinompar (punya keturuanan) agar silsilah tidak putus.
Negeri ini mutu manikam yang terangkai sangat cantik, sangat indah dengan kekayaan budayanya bang Ruhut, Boris, Judika (Batak). Kang Maman (Bugis-Makasar-Sunda), Kang Deni (Jawa-Sunda), Jarwo Kwat (melayu), Cak Lontong (Jawa), Katika Putri, wong kito galo (Palembang-Jogja), Kita berbeda tetapi tetap satu Indonesia, Bhineka tunggal Ika.
Posting Komentar