LAPORAN
RISET PENELITIAN MENAJEMEN PEMASARAN PADA BOUTIQUE ZANILA FAMILY
Jalan
Darma Bakti Sigunggung Labuh Baru Barat
Kecamatan
Payung Sekaki, Pekanbaru Riau
A.
Segmentasi, Targeting dan Positioning
1. Segmentasi
Segmentasi
adalah proses pengelompokkan pasar atau khalayak berdasarkan karakteristik yang
ada. Segmentasi pada dasarnya bertujuan untuk mengenal lebih jauh kelompok
pasar. Hal ini berguna untuk mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin
pasar, merumuskan pesan – pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis
perilaku konsumen, mendesign produk dan bentuk media dan lain sebagainya.
Di
dalam hasil wawancara terpadu yang kelompok kami lakukan di lokasi
langsung yakni di Butik Zanila Family,
kami mendapatkan hasil bahwa terdapat berbagai jenis pasar sasaran yang di
bidik oleh butik Zanila dalam memasarkan produknya. Berbagai jenis pasar
sasaran yang dimaksud terbagi ke dalam berbagai klasifikasi dan spesifikasi,
diantaranya sebagai berikut;
· Berdasarkan segmentasi Geografisnya,
Butik Zanila membidik konsumen pasarnya di seluruh zona wilayah konsumen.
Berbagai produk yang dipasarkan oleh butik menjangkau berbagai tempat di dalam
maupun luar kota pekanbaru. Tidak hanya di kalangan masyarakat urban
(perkotaan) namun masyarakat di pedesaan (tidak ada jaringan komunikasi) juga
di jangkau oleh butik di dalam memasarkan produk-produk butik Zanila Family. Hal
ini memberikan nilai tambah bagi pemasar lain di dalam menjangkau konsumen
mereka dan mempertahankan konsumen mereka. Adapun metode dan model yang
diterapkan pemilik dan karyawan butik di dalam menjangkau sasaran pasar mereka
dengan menerapkan strategi pemasaran terpadu. Namun tidak semua alat pemasaran
yang dipakai dalam memasarkan produknya, diantaranya hanya pemasaran dari mulut
ke mulut yang ditandai dengan pemberian catalogue (majalah) dan memberikan
kartu nama butik kepada para pelangganya. Selain itu seringnya butik mengikuti
berbagai kegiatan pameran dan exhibition di
dalam dan luar kota secara langsung memperkenalkan brand-brand yang mereka
pasarkan dalam butik ini.
· Berdasarkan segmentasi
demografisnya, butik zanila juga
menjangkau segala jenis usia dan pekerjaan para pelangganya. Hal ini paling
tidak dapat dilihat secara langsung oleh konsumen dari terbitan catalogue yang
mereka berikan kepada para pelangganya. Seluruh item yang terdapat di catalogue
didominasi oleh produk-produk retail, diantaranya pakaian, sepatu, peralatan
kosmetik, cleansery, dan peralatan pendukung kegiatan sehari-hari lainya.
Adapun item-item itu juga di rancang ke dalam berbagai berbagai macam usia dan
klasifikasi pelanggan butik. Selain itu, dari hasil wawancara yang kami lakukan
juga sangat mendukung data sekunder yang kami cari (catalogue, fanpage butik
Zanilla, Blackberry Massenger, dan Media sosial lainnya)bahwa sasaran usia,
pendidikan, pekerjaan yang menjadi pasar sasaran butik Zanila menjangkau segala
jenis Segmentasi Demografis.
· Untuk segmentasi psikologis untuk butik
Zanila Familly cukup selektif dalam menentukan pasar khalayaknya. Sesuai dengan
hasil wawancara langsung dengan pemilik butik yaitu ibu Nurhayatmi, biasanya
yang menjadi konsumen umum mereka adalah pelanggan yang konsen pada gaya hidup
mereka. Misalnya para pekerja, profesional, akademisi, dan masyarakat umum yang
mengerti “fashion” akan datang ke butik ini untuk mencari produk mereka. Selain
itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik butik yaitu dengan
memasarkan produk-produknya di kalangan para shareholder juga mempengaruhi
segmentasi demografis butik. Seringnya pemilik butik memasarkan produk-produk
butik di lingkungan kerjanya tentu berpengaruh pada pelanggan-pelanggan yang
datang ke butik Zanila. Hal ini juga menjelaskan segmentasi psikografis butik
Zanila Familly di dalam pasarnya.
· Sedangkan dalam aspek segmentasi
pemakaian produk tentunya butik Zanila Familly diominasi oleh para pelanggan
yang “loyal” pada item-item tertentu. Dan hal tersebut terlihat dari
produk-produk yang “avalaible” di butik. Berbagai item seperti Harry Martin,
Dolce and Gabbana, Banana Republic dan item lainnya selalu ada di etalase butik
ini. Tentu saja ini juga merupakan salah satu strategi pemasaran jitu yang
dilakukan oleh butik Zanila, para pelanggan tidak harus menghabiskan waktu dan
tenaga untuk mendapatkan produk-produk berkualitas dan bermerek ke “store”
khusus, melainkan ke butik Zanila.
· Sejalan dengan segmentasi Psikografis
yang diimplementasikan oleh butik Zanilla, dengan adanya butik ini memberikan
kemudahan bagi para pelanggan dalam mendapatkan produk-produk terbaru yang berkualitas
dengan mobilitas yang praktis dan mudah. Dan pada akhirnya memberikan asas
manfaat bagi para pelanggan butik untuk menyelesaikan permasalahan mereka
yaitu, “up to date”.
Adapun
langkah-langkah yang dilakukan oleh butik untuk menetapkan segmentasi
khalayaknya diantaranya;
a. Segmentasi
berdasarkan kebutuhan
Butik
Zanilla menyadari bahwa kehadiran butiknya akan memberikan layanan kepada para
konsumenya yang memiliki orientasi kepada “kebutuhan gaya hidup”. Oleh karena
itu, mereka menjadikan indikator melalui item-item tertentu dalam merumuskan
segmentasi sasaran pasarnya berdasarkan kebutuhan konsumen. Hal ini berdampak
kepada kelas-kelas pelanggan yang didominasi oleh para pekerja, profesional,
akademisi dan masyarakat urban.
b. Identifikasi
segmen.
Setelah
mengumpulkan data mining perihal jenis-jenis konsumen mereka, maka butik
Zanilla segera mensubtitusikan pelanggan-pelanggan mereka berdasarkan orientasi
butik ini.
c. Profitabilitas
segmen.
Tidak
berhenti pada perumusan data khalayak sasaran, pemilik butik juga
memperhitungkan daya tahan konsumtif para pelangganya. Dalam artian, mereka
terus memperhatikan segala profil para pelangganya sesuai data yang telah
mereka dapat sebelumnya untuk dapat mengimplementasikan strategi-strategi
pemasaran khas Butik Zanilla yaitu “relationship marketing” kepada para
pelanggannya. Tentunya hal diilhami oleh orientasi butik yang tidak hanya
berfokus pada penjualan namun juga kepada pemuasan kebutuhan pelanggan.
2. Targeting
Targeting
adalah memilih satu atau beberapa segmen khalayak yang akan menjadi fokus
kegiatan komunikasi atau pemasaran atau
promosi. Untuk bagian targeting butik Zanilla dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang mempengaruhi proses targetingnya diantaranya;
a. Tahapan
product life cycle.
Daur waktu
produk dari butik Zanila hampir sama dengan daur ulang waktu setiap
produk-produk yang ada di retail pada umumnya. Produk yang baru keluar “in
brand” biasanya akan di promosikan dengan struktur komposisi iklan yang lebih banyak. Selain
itu, peletakan produk –produk terbaru biasanya berlangsung selama 2 bulan.
Setelah habis masa 2 bulan, maka produk tersebut dimasukkan ke dalam
produk-produk biasa yang dijajarkan
dengan item-item lainnya.
b. Diferensiasi.
Perbedaan
yang diberikan oleh butik Zanilla Family terlihat dari item-item yang mereka
tampilkan. Produk-produk “branded”
dan produk yang selalu “ready” di
butik memberikan kepuasan bagi para pelanggan untuk melihat langsung produk
yang ingin mereka beli.
c. Kapabilitas
dan sumber perusahaan.
Kemampuan
perusahaan di dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan di antaranya
menyediakan keanekaragaman produk, ketersediaan barang, jaminan semua item
produk dan kemudahan pemesanan produk.
3. Positioning
Positioning
adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak
menempatkan suatu produk, merk perusahaan, atau nama partai di dalam benak
otaknya, di dalam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu.
Dengan demikian positioning harus dilakukan perencanaan yang matang dan langkah
yang tepat. Pengelola atau perencana komunikasi pemasaran harus mengetahui
bagaimana konsumen memproses informasi, menciptakan persepsi dan bagaimana
persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya. Sebab sekali informasi
ditempatkan pada posisi yang salah ia akan sulit diubah.
Adapun
positioning butik Zanila yakni, menyediakan produk berkualitas. Tindakan ini
mampu memberikan ciri khas bagi butik untuk membedakan diri dari butik-butik
yang lain. Tentunya berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan penentuan
positioning melalui proses yang panjang. Dimulai dari konsistensi pemilik butik
untuk fokus pada produk-produk berkualitas disertai dengan pemberian jaminan
untuk setiap produk, hal-hal tersebut lah yang menjadi dasar bagi pemilik produk
menetapkan positioning mereka.
C. Bauran Pemasaran
1.
Product (Produk)
Produk adalah
sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk
dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan.Suatu produk
dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu
yang dapat memenuhi keinginan. Dalam
butik Zanila Family ini lebih menjual produk fashion karena perkembangan
fashion mengikuti perkembangan zaman dan selalu update. Butik
ini menjual baju wanita seperti dress, gaun, baju pesta, atasan, kemeja,
kaos, blazer, cardigan, jaket, celana, rok, legging, busana muslim, baju gamis,
dress maxi, baju kerja, baju batik, baju bigsize dengan harga murah dan berkualitas baik buatan impor maupun lokal. Semua barang ready stock. Bukan hanya wanita saja, tetapi
ada juga yang menjual produk untuk pria yang terdiri dari kemeja, kaos, jaket,
batik, dan koko. Selain itu juga menjual aksesoris dan baju couple. Dan ada
juga produk rumah tangga dan kesehatan. Brand yang dijual dalam produk ini
ialah Keiza, Paloma, Elhakim, Kokopelli, Bali Lestari, batik Mariposa, Exit,
Lime collection, dan Sophistix. Ukuran dalam produk ini khususnya pada pakaian
yang memiliki ukuran S, M, L, XL, XXL dengan jumlah stok tersedia satu pcs
artinya barang yang dijual limited stock.
2.
Price (Harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga
bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi
pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.Harga merupakan indikator dari pada
barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi
pasar. Harga yang dipatok Butik Zanila
Family adalah sama dengan seluruh butik yang menjual produk Bali Lestari, batik Mariposa, Exit, Lime collection, dan Sophistix di
Indonesia. Dari wawancara yang kami lakukan, harga yang telah ditetapkan tidak
termasuk ongkos kirim melalui Jne. Harga barang adalah sekitar dua ratus ribu
ke atas. Menurut owner, harga barang sudah sesuai kantong konsumen menengah
keatas dan secara kualitas, produk tersebut memiliki kualitas diatas rata-rata.
3. Place (distribusi/tempat)
Produk yang
telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi konsumen/pembeli
apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan dimana saja dibutuhkan.Butik
ini terletak di Jalan Dharma Bakti
samping Jalan Sidodadi, Labuh Baru Barat, Sigunggung. Lokasi ini termasuk
strategis karena terletak di jalan utama yang dilewati oleh berbagai kalangan
masyarakat sehingga arus lalu lintas mendukung bukti untuk disingggahi. Selain
itu, dalam distribusinya, produk bisa dijualkan ke luar kota melalui para
member dengan cara membayar ongkos kirim dan jika barang tidak sampai dengan
utuh, maka ada garansi untuk meretur barang.
4. Promotion (promosi)
Promosi adalah
suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi
serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan.Promosi
adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan
barang-barang baru yang diproduksi.
D. Promotion Mix
dan Strategi Pemasaran
1.
Advertising
Merupakan cara
mempromosikan sebuah produk melalui iklan. Dmana melalui iklan tersebut
diharapkan konsumen memesan produk yang telah tersedia.
Ada
3 tipe advertising :
·
Above The Line, sebuah cara yang
digunakan untuk promosi dengan sesuatu yang bisa diukur. Diukur dalam arti
dapat dijangkau. Contoh : Iklan di fanpage boutique Zanila family serta iklan
di koran.
·
Below The Line, media promosi yang
bersifat personal atau pribadi. Media ini biasanya dilakukan menurut databese.
Contoh : face to face antara owner Zanila Family dan konsumen untuk
mempromosikan produk dalam butik ini.
·
Through The Line, gabungan antara above
the line dan below the line. Contoh: Di kartu nama Boutique Zanila Family ini
terdapat contact person dan social media yang bisa dihubungi untuk keterangan
lebih lanjut.
2.
Sales Promotion
Boutique
Zanila Family ini memiliki banyak cara untuk membuat product nya laku terjual.
Terutama untuk product baru dan product yang sudah lama. Di dalam Sales
Promotion ini boutique biasanya melakukan pemberian diskon pada konsumen.
Kegiatan ini memacu konsumen untuk membeli product tersebut.
3.
Public Relation (PR)
Yang
menjadi PR dalam butik ini ialah ibu Nurhayatmi selaku owner dari butik Zanila
Family. Peran PR tentunya untuk
mendapatkan profit yang tinggi. Ibu ini berperan sebagai information
center yang mengupdate informasi tentang produk di website dan media sosial
(bbm, twitter, facebook, dll). Ia juga menjalin persaudaraan dengan konsumen
atauinstansi, misalnya sharing produk baru dengan memberikan katalog, dan juga
sebagai pendengar keluh kesah konsumen terhadap suatu produk sehingga ia dapat
mengetahui kebutuhan konsumen. Ia juga bertugas menciptakan citra/image yang
baik misalnya bersikap ramah saat konsumen bertanya tentang suatu produk di
media sosial atau saat tatap muka.
4.
Personal Selling
Merupakan
kegiatan promosi yang dilakukan secara langsung/ face to face. Disini pemilik
boutique langsung menawarkan productnya kepada konsumen dengan harapan konsumen
tertarik. Contoh : Dalam setiap acara bazar, boutique membuka stand disertai
pajangan product yang dijualnya. Dalam
kegiatan ini pemilik boutique menawarkan product dengan bertatapan langsung.
5.
Direct Marketing
Kegiatan
promosi secara langsung melalui sosial media pribadi konsumen. Maksudnya
produsen langsung memberikan informasi sebuah product kepada konsumen, hal ini
karena produsen sudah menetapkan bahwa konsumen masuk dalam segmen boutique.
6.
WOM (Word Of Mouth)
Kegiatan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh konsumen yang sudah puas atas pelayanan butik Zanila Family dan
produk yang ditawarkannya. Dalam hal ini konsumen menyebarkan informasi secara
mulut kemulut kepada rekan mereka yang kalangan menengah keatas. Hal ini tentu
menentukan menguntungkan owner karena tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk
promosi. Biasanya orang yang mendapatkan terpaan informasi tersebut akan
terpengaruh karena sudah muncul positioning yang baik akibat dari tastemonial
dari rekannya sendiri.
7.
Endorsement
Yang menjadi model dalam produk
butik Zanila Family adalah model yang memiliki camera face yang baik, dan
memiliki postur tubuh yang ideal, sehingga konsumen tertarik membeli produk
tersebut.
E. Strategi
Pemasaran
Dalam
menjalankan usaha ada hal yang lebih penting dibanding menciptakan produk,
yaitu pemasaran produk dan jasa yang dilakukan dengan handal. Bisa dikatakan, strategi pemasaran merupakan
kunci keberhasilan penjualan suatu produk. Akan tetapi kualitas produk tetap
perlu diperhatikan karena menjadi point penting dalam pemasaran. Ada lima
strategi pemasaran yang bisa diterapkan dalam meningkatkan penjualan produk
atau jasa :
1. Mengenali
pelanggan
Dalam
butik Zanila Family ini, seorang owner melakukan identifikasi terhadap target
pasar. Konsumen yang dipilih oleh owner dalam butik Zanila Family ialah
kalangan menengah atas. Hal ini dikarenakan konsumen yang membeli kebanyakan
kalangan menengah atas dan memiliki perekonomian yang lumayan serta orang-orang
yang update dengan fashion yang baru. Yang menjadi segmen dalam butik ini
berusia 6 – 50 tahun keatas. Yang berarti mencakup anak-anak, remaja, hingga
dewasa.
2. Melakukan
promosi
Butik
Zanila Family ini melakukan promosi melalui media sosia (BBM, Facebook,
Twitter, Fanpage dll) , face to face, majalah, koran, dan katalog.
3. Menggunakan
internet marketting
Salah
satu yang sedang genjar dilakukan ialah internet marketting. Dengan menampilkan
produk butik pada situs jejaring sosial untuk mengetahui bagaimana selera
konsumen dan apa yang anda butuhkan. Konsumen cenderung berbelanja dalam ruang
yang lebih privat dan terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu yang
lebar bagi owner untuk berinovasi. Dalam butik Zanila Family menggunakan internet
marketting dengan menampilkan produk yang mereka jualkan melalui website,
facebook, twitter dan situs lainnya. Serta mengupload foto yang sekiranya dapat
menarik konsumen.
4. Menjalin
hubungan yang baik dengan konsumen
Owner
dalam butik Zanila Family menjalin
hubungannya ke konsumen itu dengan sifat kekeluargaan. Yang artinya disini ibu
Nurhayatmi menganggap konsumen bukan hanya mencari keuntungan dari konsumen
tetapi ingin memperbanyak relasi dengan orang lain.
Posting Komentar